Animasi Tradisional
1. Pengertian:
Animasi tradisional
adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Animasi
tradisional juga sering disebut cel animation. Cara kerja animasi Teknik
Celluloid (kadang disebut cell saja) ini merupakan teknik mendasar dalam
pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan
maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang
tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah
selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane
camera di dalam ruangan yang serba hitam.Objek utama yang mengeksploitir gerak
dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian,
latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali
saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
2. Jenis Animasi Tradisional:
Jenis jenis animasi traditional terdiri dari,:
a. Zoetrope (180 AD; 1834)
Zoetrope adalah
perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal Zoetrope dasar
diciptakan di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan produktif. Terbuat
dari kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung perangkat di atas lampu.
Udara berubah naik baling-baling di bagian atas dari yang tergantung gambar
dilukis di panel akan muncul untuk bergerak jika perangkat berputar pada
kecepatan yang tepat.
Zoetrope modern
diproduksi pada tahun 1834 oleh William George Horner. Perangkat dasarnya
adalah sebuah silinder dengan celah vertikal di sekitar sisi. Sekitar tepi
bagian dalam dari silinder ada serangkaian gambar di sisi berlawanan dengan
celah. Sebagai silinder diputar, pengguna kemudian terlihat melalui celah untuk
melihat ilusi gerak. Zoetrope ini masih digunakan dalam program animasi untuk
menggambarkan konsep awal animasi.
b. Thaumatrope (1824)
Thaumatrope
Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk
lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang
melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika
string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar muncul untuk
bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi,
kemampuan otak untuk terus merasakan gambar.
c. Lentera ajaib
Lentera ajaib adalah pendahulu dari
proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana.
Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada
permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari
Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang
bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
d. Phenakistoscope (1831)
Sebuah disk
phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah
perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada
tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer
Austria.
e. Buku Flip (1868)
Buku Flip pertama
dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan
yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab
flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan
tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah
buku flip dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk membalik halaman.
f. Praxinoscope (1877)
Praxinoscope,
ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud, merupakan versi lebih
canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme dasar yang sama strip
gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar, tapi bukannya melihat
melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil, cermin stasioner di sekitar
bagian dalam silinder, sehingga animasi akan tinggal di tempat, dan memberikan
gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih baik. Reynaud juga mengembangkan
versi yang lebih besar dari praxinoscope yang dapat diproyeksikan ke sebuah
layar, yang disebut Optique Théâtre
3. Cara Kerja Animasi Tradisional:
a. Cel Animasi
Pada umumnya,
karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas background yang
statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus digambar ulang
dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya. Teknik ini juga dapat
mengurangi jumlah biaya produksi.
Teknik ini
ditemukan oleh Earl Hurd, dan dipatenkan pada tahun 1914. Dulunya mereka
menggambar garis sketsa di sisi depan cel sedangkan mewarnainya di sisi
belakang cel, namun sejak tahun 1960an proses ini diganti dengan teknik
xerografi atau teknik fotocopy. Ini merupakan teknik penting lain yang
dikembangkan oleh Caster Carlson di Animation Photo Transfer Process, Pertama
kali ditunjukan di The Black Cauldron pada tahun 1985.
Tidak setiap
detail dari film animasi cel baru ditarik ke setiap frame. Jika begitu, film
animasi cel akan mengambil lebih lama untuk menghasilkan. Itu umum bagi
animator untuk membuat piring latar belakang. Sebuah piring latar belakang
digambar tangan yang digunakan kembali untuk beberapa adegan. Animator sering
digunakan kembali gambar, khususnya gambar karakter berjalan, karena akan
sangat tidak efisien untuk redraw sesuatu yang begitu berulang-ulang.
b.Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline
Tahapan untuk proses membuat animasi terdiri
atas 3 tahapan utama yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi
Pra produksi.
Adalah tahapan
sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya
animasi disiapkan. seperti membuat team,
membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposure sheet,
membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna mood,
dan seterusnya
Produksi:
Adalah tahapan
dimulainya proses membuat karya animasi. Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa
divisi.
Keyframe: Bertugas membuat gambar atau gerakan kunci
Inbetween: Bertugas meneruskan gambar dan gerakan yang sudah
dibuat oleh keyframer.
Pencil test: Gambar yang masih kasar dan belum sempurna tadi
akan dilihat dulu hasilnya, dengan cara di scan dan kemudian di atur dengan
software lalu ditayangkan/preview.
Cleanup: Membersihkan garis gambar sehingga rapi dan enak
dilihat.
Scan: Memindai gambar kedalam komputer
Color: Mewarnai gambar dengan menggunakan software
Finishing: Memperbaiki timing animasi dan penyempurnaan.
Misalnya menambahkan efek gambar, dll
Render: Project yang sudah selesai lantas di simpan dalam
bentuk file movie
Pasca produksi:
Adalah bagian
terakhir dari rangkaian proses pembuatan karya animasi.Disini karya animasi
tadi akan dipoles dan diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak
dilihat.
Sumber:
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
http://waniperih.weebly.com/cell-animation.html
Komentar
Posting Komentar